Translate

Minggu, 28 September 2014

MUNGKIN



Aku merasa mulai kehabisan daya untuk memahami kamu..
Ketika semua usaha telah aku kerahkan..
Dan kamu hanya beringsut sedikit dari tempat kamu menaruh harga standar..

Aku mulai paham berada dititik mana..
Mulai tahu dimana aku berada..
Aku mulai lelah dengan caramu memperdaya logikamu sendiri..

Keenggananmu untuk belajar memahami perasaan orang lain mulai mengusik kesabaranku..
Keenggananmu untuk mengerti kemauan orang lain mulai mengganggu asaku..

Kini aku merasa diriku mulai menaruh harga mati..
Aku telah nyaris hampir paham berada dititik mana...

Jika nanti aku telah tiba pada satu kata cukup..
Aku harap kamu bisa paham
Bahwa itu berarti selesai sudah
Berarti aku sudah tiba pada ujungku..
Ujung untuk memberi tanda bahwa ini cukup..

Mungkin memang disayangkan..
Mungkin patut ditimbang balik..
Mungkin bisa ditawar kembali..
Mungkin ya, mungkin tidak..
Atau mungkin hanya maybe NO !!

Yang pasti saat ini aku mulai enggan..
Aku lelah untuk merasa lelah..
Aku merasa usahaku hanya berpijak pada sisi telapak yang salah..
Sisi yang tabu buat kamu hargai..

Jika ini memang benar..
Atau jika ini memang imbalannya..
Kini aku telah sangat paham, aku berada dititik yang mana...

Sabtu, 27 September 2014

Waiting in Vain Bob Marley

I don’t wanna wait in vain for your love...
Aku tak ingin menunggu cintamu dengan sia - sia.

I don’t wanna wait in vain for your love.
Aku tak ingin menunggu cintamu dengan sia - sia

From the very first time I blessed my eyes on you, girl.
Pada saat pertama kali aku terpana melihatmu

My heart says follow through.
Hatiku mengatakan untuk mengikuti apa yang kurasakan.

But I know, now, that I’m way down on your line .
Tetapi aku tahu sekarang bahwa aku hanya bisa menunggumu.

But the waitin’ feel is fine.
Tetapi perasaan menunggu ini tak jadi masalah..

So don’t treat me like a puppet on a string.
Jadi jangan memperlakukanku seperti boneka..

Cause I know I have to do my thing.
Karena aku tahu bahwa aku harus melakukan sesuatu..

Don’t talk to me as if you think I’m dumb.
Jangan berbicara kepadaku dengan anggapan bahwa aku ini bodoh.

I wanna know when you’re gonna come soon ?
Aku ingin tahu kapan kamu akan datang ?

I don’t wanna wait in vain for your love..
Aku tak ingin menunggu cintamu dengan sia - sia.

I don’t wanna wait in vain for your love.
Aku tak ingin menunggu cintamu dengan sia - sia..

I don’t wanna wait in vain for your love.
Aku tak ingin menunggu cintamu dengan sia - sia.

Cause if summer is here, I’m still waiting there..
Karena jika musim panas tiba, aku akan tetap menunggu,

Winter is here, And I’m still waiting there.
Musim dingin tiba, dan aku tetap menunggu juga..

Like I said !
Seperti yang telah aku katakan..!!

It’s been three years since I’m knockin’ on your door..
Telah tiga tahun lamanya sejak aku mengetuk pintumu..

And I still can knock some more
Dan aku masih bisa mengetuk untuk kesekian kalinya

Ooh girl, ooh girl, is it feasible ?
Wahai wanita , wahai wanita, apakah ini pantas ?

I wanna know now, for I to knock some more.
Aku ingin mengetahuinya sekarang, makanya aku mengetuk lagi..

Ya see, in life I know there’s lots of grief.
Ya lihalah, dalam hidup ini saya tahu ada banyak duka..

But your love is my relief.
Tetapi cintamu adalah hal yang bisa membuatku tenang..

Tears in my eyes burn – tears in my eyes burn..
Air mataku terbakar – air mataku terbakar..

While I’m waiting – while I’m waiting for my turn.
Selama aku menunggu, menunggu giliranku

See !
Lihatlah !

I don’t wanna – I don’t wanna – I don’t wanna wait in vain..
Aku tak ingin - Aku tak ingin - Aku tak ingin menunggu sia - sia..

It’s me love that you’re running from.
Ini adalah cintaku yang kamu tinggalkan..

It’s Jah love that I’m waiting on..
Kini cintalahTuhan yang aku tunggu..

I don’t wanna – I don’t wanna..
Aku tak ingin - Aku tak ingin..

I don’t wanna – I don’t wanna – I don’t wanna wait in vain..
Aku tak ingin - Aku tak ingin - Aku tak ingin menunggu sia - sia..

It’s me love that you’re running from...
Ini adalah cintaku yang kamu tinggalkan...

Jumat, 26 September 2014

Lebur

Aku sedang tidak ingin bergegas bercinta dengan kunang - kunang
Karena sayapku kini redup..
Tak lagi bisa depositkan cahaya..
Ya, terlalu sering bersinar tanpa tujuan..
Atau mungkin sudah habis isi tabungan cahayaku..

Aku ingin menyesap bibirmu..
Aku ingin mencumbunya..
Aku hanya ingin mencumbunya tanpa birahi..
Dibalik terali ikatan yang kian lama kian mendesak ke ubun - ubun
Tak pula ingin aku aborsi rasa ini..
Tak hanya dosa yang ku takutkan..
Tapi aku terlalu tak rela menghilangkan itu..

Embrio bisa jadi..
Tapi aku tak ingin mengulangi lalaiku dulu..
Setahuku aku sudah tidak bisa melahirkan rasa..
Rasa yang menyentuh ubunku..
Rasa yang tak bisa di nalar oleh normal..

Tabungan cintaku kian habis..
Ini yang terakhir, sisa dari perahan keringatku..

Atas nama air mata dan rasa,
Aku sungguh menginginkan kita jadi satu..
Meski ilmu hitung tak mengizinkan..
Mungkin terlalu terkurung konsep batasan..
Hingga tak memungkinkan dua menjadi satu..

Tapi ini bukan soal menyoal matematik..
Rasa tak ada dalam hitungan sayangku..
Rangsanganmu akan rasa ini mengalahkan norma - norma logika..

Seperti otomatis..
Mencintai kamu..
Seperti pengulangan..
Merindukan kamu.. ..

Terjalin rapat...
Seperti kain,
Oh, bukan sekedar kain..
Lebih tepatnya kain tenun sutra..
Luruh manis..
Seperti beledu . . .

Hanya ingin menikmatimu..??
Terlalu muna mungkin kataku..

Hanya ingin mencinta..??
Sama saja muna..

Mungkin hanya ingin denganmu..
Dalam ketukan yang sepadan . .
Dalam irama beserta debar disetiap not yang dialunkan..

Bila ini tak wajar..
Aku akan tetap bersenandung
Na na na na
Aku sudah otomatis mencintai kamu..

Aku terlalu sungguh ingin menginginkan..
Ya, kita menjadi satu..
Seperti kubilang tadi..
Melebur, melewati batasan doktrin soal hitung..
Hingga tak ada lagi kata kata aku dan kamu..
Tetapi hanya ada kita..

Selasa, 23 September 2014

DENGKI

Rasanya umpatan kata sudah terjulur kaku diujung lidahku
Ingin melontarkannya kepadamu..
Dengan menjulurkan kedua jariku.
Guna mencolok bola mata indahmu sayang..

Namun kewarasanku menghalanginya..
Ya, aku masih dalam tahan kewarasan orang yang waras..
Tak ingin aku menjadi buruk sepertimu..

Entah dengki macam apa lagi kali ini yang kau simpan..
Kini kau seperti belukar yang berusaha menjerat..
Tak lihat kemampuan akarmu ini..
Semacam ingin perang tanpa strategi..

Aku tak ingin melanjutkan buruk sangka ini..
Jika kau ingin lanjut, lanjutkan saja sendiri..
Silahkan masturbasi..

Karena kau tak akan pernah sekalipun mencapai puncak
Aku tahu itu..
Dan kau pun sebenarnya menyadari itu..

Pinjam saja liur orang lain
Jika ingin meludah, buang di tempat layak..
Atau jika tidak refleksikan ke cermin kamarmu..
Agar kau di beri kesadaran...
Jika memang masih ada sisa kesadaran untukmu..

Timbun dengkimu, dan bawa mati...
Aku tak peduli...
Aku tak ingin tahu kabar hidupmu lagi..
Semoga masih ada udara buatmu..

Senin, 22 September 2014

PANCEG DINA GALUR

”PANCEG DINA GALUR, BEBARENGAN NGAJAGA LEMBUR. MOAL INGKANG NAJAN AWAK LEBUR"
( Teguh dalam pendirian, bersama - sama menjaga kampung dan persaudaraan. Tidak akan bergeming walaupun badan hancur lebur )

Petikan naskah kuno amanat Galunggung yang dituliskan Rakeyan Darmasiksa ( Raja Sunda Kuno yang hidup pada 1175-1297 Masehi ) itu disadur menjadi lirik lagu berjudul ”Kujang Rompang” oleh Jasad.

Sebuah band beraliran Brutal Death Metal asal Bandung.

Lagu ini ikut memeriahkan Deathfest IV, festival akbar death metal yang diadakan di Lapangan Yon Zipur, Ujungberung, Bandung, Sabtu (17/10).

Ribuan anak muda, mulai dari pelajar SMP hingga mahasiswa, larut dalam hiruk - pikuk event musik metal yang disebut - sebut terbesar di Asia ini.

Meski pertunjukan musik baru mulai selepas maghrib, pada siang hari yang sangat terik itu mereka sudah nongkrong menunggu band - band idola mereka manggung. Sambil mengenakan kaus hitam bermotif seram dan atribut metal lainnya, mereka antusias menunggu.

Filosofi panceg dina galur bukanlah sekedar inspirasi dalam berkarya musik bagi Jasad, melainkan juga menjadi pandanga hidup seluruh anggota dan penggemar musik metal di Bandung. Khususnya yang bernaung di daerah Ujungberung.

”Mau seperti apa pun kita, macam mana bungkusnya, yang penting grass root ( akar bawah ) harus kuat, harus sadar dan jangan lupakan budaya kita,” ujar Mohammad Rohman, vokalis Jasad.

Bagi masyarakat awam, bahkan dibandingkan komunitas band metal lainnya di Indonesia maupun dunia, keberadaan subkultur band death metal asal Ujungberung ini merupakan sebuah paradoks.

Musik metal, tetapi lirik dan pesan nyunda
adalah perpaduan yang sulit ditemukan di tempat lain. Ketika di banyak tempat sub - subkultur atas nama aliran musik berhaluan Barat macam punk, grunge, maupun grindcore gencar melakukan perlawanan budaya lokal ( bukan maksud menghina / mencaci ).

Entitas penggemar musik metal Ujungberung yang berada di wadah Ujungberung Rebels dan Bandung Death Metal Sindikat itu justru melakukan hal sebaliknya.

Sebagai contoh, konser Death Festival IV yang diikuti 12 band death metal itu mengangkat tema kampanye penggunaan aksara kuno. Di festival yang menjadi salah satu pembuka penyelenggaraan Helar Festival 2009 itu ( festival industri kreatif di
Bandung ). Panitia membagi - bagikan leaflet mengenai cara menulis aksara sunda kuno kagana kepada penonton yang rata - rata masih berusia ABG.

”Di sekolah - sekolah, saya lihat, ini ( kagana ) tidaklah diajarkan. Daripada kelamaan menunggu pemerintah bertindak, kami duluan saja yang mulai bergerak.
"ujar Mohammad Rohman yang biasa disapa Man ”Jasad” ini di sela - sela konser"

Di luar panggung, Man dan kawan - kawannya kerap memakai ikat kepala sebagai penanda identitas kultur Sunda. Meski, sehari - harinya mereka tidak lepas dari jaket kulit hitam maupun aksesoris berbau Metal, anting - anting dan tato.

Upaya mengenalkan tradisi Sunda tidak terhenti di sana saja.
Di dalam berbagai kesempatan, anak - anak Bandung Death Metal Sindikat kerap menyisipkan pertunjukan karinding, celempung, dan debus.

"Kesenian karinding yang selama 400 tahun tenggelam coba kami hidupkan kembali,” tutur Dadang Hermawan, anggota Bandung Death Metal Syndicate.
"Di tiap Minggu dan Jumat melakukan tumpek kaliwon di Sumur Bandung dan Tangkuban Parahu untuk membicarakan kesenian Sunda,” tutur Man Jasad kemudian.

Kelompok band metal yang ada di Ujungberung bahkan disebut-sebut yang terbanyak di dunia. Sejak awal 1990-an hingga kini, band - band metal tumbuh subur di Ujungberung. Saat ini terdapat sekitar 200 band metal hanya di wilayah pinggiran Kota Bandung ini.

”Padahal, Bandung hanya kota kecil jika dibandingkan dengan kota - kota di Jerman. Apalagi, di sini band - band ini kan harus dikondisikan bisa bertahan hidup di tengah banyak persoalan dan tekanan aparat,” tutur Philipp Heilmeyer, mahasiswa sosial - antropologi Goethe Universitast Frankfurt, terheran - heran.
Philipp sudah tiga bulan ini berada di Bandung untuk
melakukan prapenelitian mengenai kehidupan kaum metal di Ujungberung ini. Hal lain yang menarik perhatiannya adalah mengapa komunitas metal di Ujungberung ini bisa bertahan justru dengan tetap berpijak pada nilai-nilai tradisi.
”Di Jerman, kaum metal biasanya lekat dengan kebiasaan mabuk - mabukan dan narkoba. Tetapi, mereka di sini malahan melakukan ini,” ucapnya sambil merujuk kegiatan sosialisasi aksara kagana yang dilakukan Bandung Death Metal Sindikat.

Yang disesalkan Aris Kadarisman (35), pentolan grup band Disinfected, masyarakat, khususnya kepolisian, melihat kaum metal justru dari sisi kelamnya.
Perang melawan stigma bahwa musik metal tidak identik dengan kekerasan, narkoba, dan semacamnya menjadi semakin sulit pascatragedi konser maut grup band Beside di Asia Africa ( Culture Center ) Yang mengakibatkan tewasnya 11 penonton, Februari 2008.
”Padahal, ini terjadi lebih karena persoalan teknis, tidak cukupnya kapasitas tempat,” ucapnya.

Di tengah - tengah dorongan untuk mewujudkan mimpi memiliki gedung konser yang representatif, anak-  anak metal ini seolah - olah terusir dari kota kelahirannya. Konser di gedung maupun tempat terbuka kini menjadi hal langka buat mereka.

Deathfest IV pun bisa terwujud karena menggandeng kegiatan Helarfest 2009.
Kondisi ini pun disayangkan Ketua Bandung Creative City ( Forum Ridwan Kamil ). Menurut dia, jika dilihat lebih jauh dari dalam, komunitas metal di Bandung menyimpan keunggulan yang luar biasa besar. Keunggulan itu terutama soal kemandirian ekonomi.
Dari musik yang diciptakan, didukung loyalitas para
penggemarnya, secara tidak langsung itu menumbuhkan pula industri fesyen, rekaman, bahkan literasi.

Setidaknya, ada enam titik simpul industri fesyen yang dirintis sesepuh band metal di Ujungberung semacam Scumbagh Premium Throath yang didirikan almarhum Ivan Scumbag dari Burgerkill.

”Jika musisi lain itu filosofnya adalah musik untuk kerjaan, kami justru sebaliknya. Dari kerjaan, bisnis, ya untuk menghidupi musik,” tutur Dadang. ”Sebab musik ini adalah the way of life kami.

"Tidak semuanya bisa dinilai dengan uang.
Art is art, money is money,” ucap Man Jasad menimpali.

Tidak diragukan lagi, kekuatan ketabahan hati dan pikiran inilah yang membuat kelompok metal di Bandung ini tetap bertahan. Persis sesuai dengan paradigma mereka: PANCEG DINA GALUR, MOAL INGKANG NAJAN AWAK LEBUR

....  .......
....  .......

Naskah Amanat Galunggung, Rakeyan Darmasiksa Raja Sunda (1175 M - 1297 M)

Manjing kana waktuna
Ninggang kana mangsana
Muru maluru beh ditu
Nungtik nyungsi nu kamari
Hudang pikeun tandang nu kiwari
Ngundeur meureun ngala sugan...

Hana nguni hana mangke
Tan hana nguni tan hana mangke
Aya baheula, aya ayeuna
Moal aya ayeuna mun euweuh baheula...

Aya indung, aya bapa
Indung nu ngandung bapa nu ngayuga
Aya indung, aya surga
Aya bapa aya dunya....

Du’a indung jadi jimat
Jampe bapa jadi ubar
Pikeun lengkah
Pikeun tandang
Ngadekeun ajen Kisunda...

Laku lampah nu utama
Nyebarkeun asih kasasama
Tingkah polah sing merenah
Sangkan panggih
kamulyaan
Kajembaran
Kawaluyaan
Karahayuan...

Congkrang kujang ngajirim nonoman
Nu gede wawanena...

Panceg dina galur
Salawasna akur jeung dulur
Panceg dina galur
Babarengan ngajaga lembur
Panceg dina galur
Moal ingkah najan awak lebur...

Panceg dina galur
Salawasna akur jeung dulur.
Panceg dina galur
Babarengan ngajaga lembur
Panceg dina galur
Moal ingkah najan awak lebur...

Munut ridho Gusti
Ngalap berkah Gusti
nu Maha suci..

Munut ridho Gusti
Ngalap berkah Gusti
Sang Hyang widhi..

Bral geura miang
Tandang makalangan
Nanjeurkeun kabeneran
Ngawangikeun bumi Pasundan...

Sok geura hudang
Tandang makalangan
Sanghareupan musuh
Najan palastra nepikabinasa...

Sakabeh nu gumelar didunya
Bakal panggih jeung ajalna
Ngan nu mangpaat pikeun sasama
Anu bakal abadi
Ngarana ditulis dina prasasti kahirupan
Laku lampahna turuteun pikeun anak incu..

Kujang nu nyurup kana raga
Anu nyieup kana wanda
Ngajirim jadi nonoman sunda
Sinatria ti tanah pasundan....

Nanjeurkeun bebeneran jeung kaadilan
Teu keuna ku owah gingsir
Teu kasilih ku junti
Ganjaran nu belapati, satria santosa iman,
Sinatria pilih tanding Lalaki lalanang Jagat...

Arti Naskah Amanat Galunggung, Rakeyan Darmasiksa Raja Sunda (1175 M - 1297 M)

Telah tiba pada saatnya
Pada masanya
Menjemput masa lalu
Mempelajari (kisah) kemarin
Bangun untuk perjuangan saat ini
Sebagai visi dan misi..

Ada sebab ada akibat
TIdak ada sebab tidak ada akibat
Ada dulu ada sekarang
Takkan ada sekarang kalau tak ada dulu...

Ada ibu ada bapak
Ibu yang mengandung bapak menjaga
Ada ibu ada surga
Ada bapak ada dunia...

Doa Ibu jadi jimat
Mantra bapak jadi obat
Untuk langkah
Untuk berjaya
Mendirikan harga diri Kisunda..

Perilaku yang utama
Menyebarkan kasih kepada sesama
Tingkah laku harus benar
Agar bertemu
Kemuliaan
Keluasaan ( wawasan )
Kesehatan
Kemakmuran...

Senjata kujang berwujud pemuda
yang besar keberaniannya...

Tetap di dalam jalur
Bersama - sama menjaga kampung
Tetap di dalam jalur
Selamanya hidup damai barsama saudara
Tetap di dalam jalur
Tidak akan berubah walau badan hancur...

Tetap di dalam jalur
Bersama - sama menjaga kampung
Tetap di dalam jalur
Selamanya hidup damai barsama saudara
Tetap di dalam jalur
Tidak akan berubah walau badan hancur...

Minta ridho Yang Kuasa
Mengambil berkah Yang Kuasa
Yang Maha Suci...

Minta ridho Yang Kuasa
Mengambil berkah Yang Kuasa
Sang Tuhan Semesta Alam..

Ayo segera berkelana
Berjuang di medan juang
Menegakkan kebenaran
Mengharumkan bumi Pasundan..

Ayo cepat bangun
Berjuang di medan juang
Hadapi musuh
Walau nyawa binasa..

Semua yang hidup di dunia
Akan mendapati ajalnya
Hanya yang bermanfaat bagi sesama
Yang akan abadi
Namanya tertulis dalam prasasti kehidupan
Tingkah lakunya jadi teladan untuk anak cucu...

Kujang yang terpatri dalam raga
Yang melebur dalam jiwa
Menjelmma jadi pemuda sunda
Ksatria dari tanah Pasundan...

Menegakkan kebenaran dan keadilan
Tanpa pamrih
Tidak tergadai harta
Balasan bagi yang membela, satria sentosa iman
Ksatria pilihan lelaki penakluk dunia..

Rabu, 17 September 2014

Hingga Senja Terakhir

Habis kata tak ingin terus mengulang betapa aku begitu gegap gempita..
Dirimu berderak maju menghimpit rasa
Hingga seluruh diriku penuh akan kamu, jangan lagi memaksa, kau telah berkuasa

Jika saja ada waktu sekian lama aku akan meminta
Untuk bisa berlama-lama bersamamu....

Tak ingin ada satu malam lagi tak menikmati bau nafasmu...
Tak ingin ada sekian menit lagi tanpa menikmati wajahmu...

Remuk sudah tak terbantahkan...
Rasa ingin yang tak berkesudahan...

Setiap kali mencicipi matamu yang terhampar luas
Penuh makna dari hati ke hati...

Berjanjilah tanpa kata-kata..!!
Kau tak akan kemana-mana...

Di sini saja..!!

Mungkin itu maksud kita dipertemukan..
Sebuah masa yang singkat namun padat
Sebuah rasa tanpa syarat
Kau berikan tanpa sekat ..

Kemarin kau pergi dalam genggaman kedua lenganku,
Aku lihat kau menghela nafasmu terakhir..
Tak jemu aku mencumbu..

Karena aku tahu ini telah menjadi cumbuan terakhir
Aku berulang kali peluk kamu..
Aku berulang kali dekap kamu..

Aku ingin merasakan rasa itu lagi dan lagi..!!

That you know baby !!
Aku ingin mengucapkan terima kasih..
Dalam kurun waktu yang bisa dihitung dengan jari..

Tanpa banyak umbar kata..
Tanpa banyak umbar janji..
Hanya memberi, lagi dan lagi..

Aku akan simpan kamu..
Dalam kotak hatiku yang telah kau titipkan sebuah debar ini..
Hingga senja terakhir mengakhirinya..

Senin, 15 September 2014

Hampir saja aku

Aku bisa merasakan pori-pori kulitku yang mulai berkeringat.
Tidak karena kepanasan,
Bukan karena pula kelelahan
Kali ini karena demam...

Aku juga sudah berkali - kali memperhatikan setiap kali aku bercermin, di dahiku ada kata yang bertuliskan "BUNTU" Shitt !! ( umpatku dalam hati )
Seolah - seolah sudah mengendap disana sekian waktu..

Aku juga sadar telingaku mulai tuli karena terlalu sering dicaci dari belakang oleh para capung bising,
Capung yang hanya mampu berdenging berisik tanpa makna.
Sungguh - sungguh mubasirnya kamu jadi capung...

Aku pun tahu mulutku kian bisu untuk kembali berbunyi dalam membahasakan sesuatu
Lidahku mulai malas
Terasa seperti candu..
Langit - langit mulutku seperti kawat berduri....

Aku sudah tidak lagi menggunakan otakku secepat biasanya.
Aku mulai melambat teratur..
Sengaja..

Karena aku lelah...
Karena aku jenuh...

Karena aku telah berada pada satu pucuk penantian yang pada akhirnya aku kenali jawabannya.

Dan aku memahami ini bukan berarti menyerah. Bukan juga egois karena berhenti dari apa yang telah aku mulai....
Tapi karena aku hidup hanya sekali.
Dan aku memiliki apa itu yang namanya hak, dan juga sebuah konsep absurd yang aku sebut sebagai pilihan.

Aku ingin "HIDUP" lagi...
Ya, hidup lagi..!!
Bukan berarti aku sekarang tidak hidup..

Saat ini ( mungkin ) aku hanya ingin duduk sendirian di pojokan sebuah kedai kopi sambil mengunyah es batu dari es kopi yang aku pesan dan memperhatikan pasangan - pasangan yang sedang bergandengan tangan dengan tatapan mata mesra...

Saat ini ( mungkin ) aku hanya ingin menulis dan menyampaikan semua keresahan, kegelisahan, kemarahan, kekecewaan, sumpah serapahku kepada kalian yang tepat di depanku...

Saat ini ( mungkin ) aku hanya ingin melihat kekasihku mendengar permainan gitarku dan menikmati suara dan ekspresiku, sementara di jari kananku terselip sebatang rokok yang masih menyala,yang secara teratur terasa panas jariku..

Saat ini ( mungkin ) aku hanya ingin mengayun - ayunkan kakiku di sebuah dermaga kecil sambil menatap tenangnya air dan berharap kapan tiba waktuku untuk bisa setenang itu...

Saat ini ( mungkin ) aku hanya ingin menghabiskan waktu seharian bersama dua orang perempuan dengan cara berjalan - jalan menyusuri kota, kemudian seperti biasa berceloteh kesana - kemari hingga tertawa tergelak - gelak...

Bisa saja saat ini ( mungkin ) aku hanya ingin rebah di lantai rumahku yang beralas keramik warna putih abu - abu, aku akan matikan semua lampu hingga suasana terasa sangat ’malam’, dan kemudian aku nyalakan dengan keras sebuah lagu yang aku suka dan aku akan menikmati semua itu dengan suaraku yang parau..

Dan aku akan asyik sendiri menikmati semua kemungkinan dengan ’hidangan’ yang telah aku siapkan...


Ini bukan sepi..!!

Tapi jenuh yang telah menepi. . . .

Aku ingin bernafas untuk nafasku sendiri...

Aku ingin menguji diriku dengan orang - orang terdekat yang memang telah teruji...

Aku ingin menilai diriku dari sudut yang lain..

Aku hanya lelah ’menari’ diatas pusaran air...

Aku berharap bisa berada di sebuah episode hidup sebagai seorang pemeran utama....
Dalam scene di penghujung acara, masih dengan costume, ketika semua orang tepuk tangan, dan aku berdiri di sana, dengan sorot lampu yang membuatku pada akhirnya tidak bisa membuatku melihat siapapun karena silaunya begitu membutakan.

Aku akan mengucap terima kasih sembari tersenyum puas...
Puas karena ini terakhir terbaik yang telah aku berikan....

Kamis, 11 September 2014

ARTI LIRIK LAGU MANUFAKTUR REPLIKA BAPTIS - DEAD SQUAD

Formasi baru

Ciptakan budak kekhawatiran
Sirkulasi kecemasan berputar
Diam lemah tak berdaya
Tersumpal dogma penuh kepalsuan...

Refleksi keimanan yang semakin instan
Syair ayat sumbang di kumandangkan
Untuk memuja apa yang biasa disana
Khotbah di atas mimbar bersama lucifer
Parade laskar binatang...

Manufaktur replika baptis
Paksakan sebuah harga mati
Tangga menuju surga
Sogokkan yang kita terima...

Jiwa yang terikat rantai pertanyaan
Melangkah patah dan tertinggal..

Terpenjara tanpa terali
Wajah baru perbudakan
Memelihara kemunafikan..

kepalsuan menikam… .
Api neraka yang samar...
Bernafaskan kecemasan…
Nilai sakral semakin terbelakang...

Ciptakan harmonisasi paduan suara duka…
Nada suram yang menggema..
Kebesaran semu yang terpancar dari mata hitam yang tak bersinar..

Ciptakan budak kekhwatiran
Sirkulasi kecemasam berputar
Diam lemah tak berdaya
Tersumpal dogma pernuh kepalsuan...

Sirkulasi kecemasan
Mata rantai pertanyaan....

--------------
----------------
--------------
-------------------

Goyahnnya kepercayaan dari pokok ajaran
( tentang kepercayaan dan sebagainya ) yang harus diterima sebagai hal yang benar..
Ajaran yang belum tentu benar..

Cerminnan kebenaran yang bisa di dapat dengan mudah
Dengan kekerasan kekerasan para front yang bergerak di bidang agama yang tidak boleh dibantah atau diragukan...
Dengan teriakan kerasnya dari atas mimbar..
Yang seolah tak memperbolehkan kita menutup telinga,
Demi mendengarkan kotbah yang telah biasa di katakan oleh azazil
Berbekal jubah - jubah panjang yang mengangap dirinya benar untuk berkata..

Tiruan permbersihan dosa olehnya..
Memberi harga mati yang tak bisa di ganggu gugat.
Suatu sandiwara kepercayaan yang sudah menjamur ke seluruh
penjuru negri dengan pujian - pujian seolah benar dan telah
menjanjikan sebuah surga dengan membuat pasal - pasal
kebebasan dalam sebuah kotak yang sudah terkonsep..

Seolah binatang yang di ikat oleh tuannya..
Terbelenggu dalam batasannya...

Adalah realita terkini tentang ajaran..
Terkurung oleh kotak batasan yang penuh akan ketidakbenaran..

Kepalsuan menyerang..
Terlihat akan siksa yang samar..
Hidup dengan segala ketakutan..
Karna hilangnya iman kepada Tuhan..

Menciptakan keindahan di atas duka..
Duka yang mendalam..
Pada keanguangan palsu yang di anut..

Selasa, 09 September 2014

Chord lagu Bidadari - Power Metal

Intro:
D Bm F#m G (2x)
D G

D Bm
Langit cerah membias cahaya
F#m G C G/B
Diatas debur ombak menari
D Bm
Kibasan rambutmu terurai
F#m G C G/B
Kala kutatap indah matamu
Em Em/ D# Em Em/ D#
Walau hadirku untuk semenjak
G
Kau berikan tembang-tembang
A
Lagu cinta

Int:
D Bm F#m G (2x)

D Bm
Meninggalkan satu kenangan
F#m G C G/B
Terukir dalam dinding hatiku
D Bm
Taburkan luka lama ini
F#m C C G/B
Dengar sinar emas sang pelangi
Em Em/ D#
Ijinkan diri
Em Em/ D#
Bila mengagumi
G A
Kan kunikmati damai alam surgawi

Reff part 1 :

D A Bm G
Bidadari
D A Bm G
Kau datang mempesona
D A Bm G
Bidadari
D A G
Berikan mawar cinta
D G
Bila hadirmu kembali
Em A
Nyalakan lilin dijiwaku
D G
Ingin ku raih dirimu
Em A
Kubawa pergi keduniaku

Int:
D A Bm G (3x)
D A G

Reff part 2 :

E B C#m A
Bidadari
E A Bm G
Kau datang mempesona
E B C#m A
Bidadari
E B A
Berikan mawar cinta

Coda: A


Posted via Blogaway

Minggu, 07 September 2014

REFLEKSI

Aku berteriak sendiri
Seperti orang gila !!
Hanya seperti kawan..

Memekik keras mengundang sejuta tanya
Menjadikan aku seperti pecundang !
Ya, kau benar seperti pecundang !!

Ku tanyakan ‘mengapa’ pada Tuhanku..

Mengapa aku tak bergelimang harta ??
Mengapa aku tak bahagia ??
Mengapa selalu datang masalah ??
Lalu mengapa engkau menciptakan aku ??

Termenung sejenak,
Ku coba hilangkan kegilaan ini !
Tapi mulutku tak mau berhenti berceloteh
Memaki kehidupan yang pontang - panting..

Ku tanyakan lagi ‘Kenapa’ pada Tuhan

Kenapa harus aku yang miskin ??
Kenapa yang lain bisa tertawa ria ??
Kenapa masalah itu datangnya ke aku ??
Lalu kenapa harus selalu aku ??

Aku terus berkicau nyaring,
Mendahului kicauan burung pagi buta ini
Aku semakin gelap
Menutup cahaya sebelum pagi

Kini ku tanyakan ‘Apa’ pada Tuhanku !

Apa aku banyak salah ??
Apa aku harus sabar dan sabar lagi ?..?
Apa aku harus mati saja ??

Hey, kawan !!
Aku tak pandai mengarang manuskrip !
Ini hanya umpatan kecil kepada Tuhan..

Lihatlah ! Anginpun menertawkanku !
Suck !!! Everything suck !
Umpatan gila tiap aku mendapati titik rendah hidup ini !

Tapi !

Dengar dulu kawan !
Kenapa tidak coba aku nikmatin aneka coba Tuhan ini ?

Sometimes, ada kalanya kamu mesti merubah pola pikir !
Saat kamu pikir, bahwa segala sial atau apalah kamu sebut itu berasal dari Tuhanmu itu..

Coba kamu berkaca..
Kamu akan melihat refleksi bayanganmu sendiri
Karna apa yang kamu dapat itu adalah refleksi dirimu sendiri !

Tuhan hanya merefleksikan apa yang diterima-Nya..

Sabtu, 06 September 2014

Kunci lagu Bungaku - Boomerang

Kunci lagu Bungaku - Boomerang

Intro: D C G

C G
Bungaku ..kudengar panggilanmu..
C G
Bungaku ..akupun rindu
C G
Maafkan ku harus pergi
D C G
Mengejar semua mimpi yang berarti..
Em C G
Cobalah tuk hayati artimu
Am C G
Tiada yang dapat menggantikan..hadirmu..

C G
Jalani dan jangan bersedih
C G
Hapuslah air matamu
C G
Lepaskan risau hatimu
D C G
Pastikan semua mimpi kan berarti
Em C G
Hayati penting artimu bagiku..
Am C G
Bintang pun tak dapat menggantikan..hadirmu..

Interlude :
D C G 4x

C G
Kembali kudengar panggilmu…
C G
Bungaku..akupun rindu..
C G
Maafkan ku harus pergi..
C G
Bungaku. .akupun rindu..
C G
Bungaku ..akupun rindu..


Posted via Blogaway

Rabu, 16 Juli 2014

MEMBUNUHMU DALAM SEKEJAP

Membunuhmu dalam sekejap..
Inilah mungkin yang pas buat secuil cerita..
Secuil cerita yang mungkin tak akan ada klimaksnya !

Beritahu aku bagaimana caranya membunuhmu dalam sekejap ?

Instan,
Sekali kedip,
Sekali hirup,
Sekali kedip..!!

Karena kamu terus melintas dalam ruang dan waktu hati ini !
Serta dalam pikiran anehku..

Beritahu aku bagaimana caranya menghilangkanmu dalam kenangan ?

Meski telah lama waktu berlalu..
Kamu bersama dia,
Aku bersama dia.

Karena aku tak ingin menulismu dalam kenangan hidupku ini !
Namun kenangan kita mungkin akan tetap bertahta..

Beritahu aku bagaimana caranya menggantung kering semua rasa cinta tak tuntas ini ?

Meski terlalu sering tersinar mentari..

Karena rasa lelah ini tak tiba pada kata penghujung paling ujung lelah !

Selalu mencari dan mendamba,

Apa kabar kamu disana ?
Kini dan juga esok ?

Beritahu aku bagaimana caranya bilang sudah adalah sudah yang seharusnya ?

Sudah yang mengandung titik bukan koma !

Agar aku tidak lagi bertanya - tanya..
Apakah kamu masih teringat akan aku atau tidak ?

Karena aku inginkanmu tak ingat aku seterusnya !

Selalu mengingat tapi tak ingin diingat..

Kita tercipta bukan untuk menciptakan harmoni
Kita tercipta bukan untuk saling sinkron

Kita tak bisa menjadi kita yang sesungguhnya..

Kita adalah kamu titik aku
Bukan tersambung koma....

Posted via Blogaway

Posted via Blogaway


Posted via Blogaway

Selasa, 15 Juli 2014

Melampaui kata lelah

Dan bila diantara argumentasi panjang aku mulai diam !
Tak berujung, dan mungkinpun tak terjawab.
Mungkin inilah saatnya kita menghentikan perbincangan.

Lelah untuk selalu mengalah,
Letih untuk selalu mengerti,
Untuk selalu dipojokkan
Untuk selalu disalahkan !

Jika kau pikir kau yang selalu benar..
Mungkin ini saatnya kau menggunakan kaca pembesar
Untuk melihat dengan jelas pori - pori hidupmu..

Jangan dibilang aku tidak berusaha,
Karena ini sudah sekuat tenaga yang aku punya !
Jangan dibilang pula aku tidak mengalah,
Karena ini sudah serendah ego yang aku tawarkan !

Dari dulu hingga sekarang,
Memulai maaf saja kau tak ingin,
Untuk apa aku tetap berada disini....
Untuk apa aku bertahan disini ?

Seperti labirin yang tak memiliki kehendak untuk disibak
Seperti itulah dirimu !

Susunan sumpah serapah yang terbelenggu
Terkalahkan oleh doktrin yang kau terapkan..

Kalaupun kau ingin menelaah kata - kataku
Mungkin terlalu lama untuk kuterima
Kalaupun kau bisa,
Butuh waktu yang tak berujung !

Kali ini cukup sudah kau buat hati dan diriku pecah !
Berserakan, abstrak dan tak beraturan lagi..

Hingga akupun tak bisa mencari kepingannya !
Secuilpun aku tak menemukannya,
Entah terselip dimana ?

Sudah tak ada celah...
Kau buat pertahananku akan hubungan kita terbelah !

Sepadan jika kutinggalkan kamu !
Kini, besok, lusa ataupun seterusnya..
Tak akan ada bedanya..

Kamu tetap kamu !
Yang selalu menolak untuk bicara jujur kepadaku,
Keinginan berpisah dariku terdesak melaju tak terkendali sudah..

Aku sudah tidak tahan lagi..

Silahkan pergi....!!

Karena kali ini aku sungguh - sungguh tidak akan kembali.

Dalam ruang pengap yang kau sebut MAAF


Posted via Blogaway

Rabu, 09 Juli 2014

Dead Squad Lyrics

DEADSQUAD LYRICS

album: "Profanatik" (2013)

1. Ode Kekekalan Pusara
2. Anatomi Dosa
3. Natural Born Nocturnal
4. Merakit Sakit
5. Patriot Moral Prematur
6. Altar Eksistensi Profan
7. Misantropis
8. Jurnal Gagak


1. Ode Kekekalan Pusara

Kau Terbenam Di Akhir Senja Kehidupan
Dalam Lelap Terpulasmu Menyatu Padu Dengan Semesta ...
Menuju Kekekalan
Tinggalkan Semua Fana Yang Pernah Kita Puja
Jalan Yang Panjang Menuju Kekekalan
Tubuh-Mu Membiru Saat Detak Jantung Melayu Jiwa-Mu Melayang...
Hilang...
Parade Gagak Hitam Menyebarkan Duka Menuai Luka Goreskan Lara
Lamunan Mengenang Saat Kita Larut
Dalam Kabut Membakar Hari Kalut Yang Menggenang
Definisi Kematian Supremasi Kehidupan
Mengundang Petaka Menyapa Bencana
Melabrak Batasan Halal Dan Haram,Surga Dan Neraka
Kabar Kepergianmu Menggorekan Pilu
Menorehkan Bilur Di Altar Kebisingan
Menyayatkan Luka Merobek Keheningan
Nama-Mu Kan Kekal !
Tak Akan Luput Dari Maut...
Tak Terelak
Fase Pasti Muara Dari Eksistensi Terbenam Dan Tenggelam,
Pergi Dan Menghilang Dan Kini Kau Terbebas
Lamunan Mengenang Saat Kita Larut
Dalam Kabut Membakar Hari Kalut Yang Menggenang
Definsi Kematian Supremasi Kehidupan
Mengundang Petaka Menyapa Bencana
Melabrak Batasan Halal Dan Haram, Surga Dan Neraka
Kau Terbenam Di Akhir Senja Kehidupan
Dalam Lelap Terpulasmu Menyatu Padu Dengan Semesta ...
Menuju Kekekalan
Tinggalkan Semua Fana Yang Pernah Kita Puja
Jalan Yang Panjang Menuju Kekekalan

2. Anatomi Dosa

Dan Bilamana Kata Adalah Doa
Tak Semua Doa Terucap Tergenapi
Dan Kita Terlena Menyelami Dunia Indah Bertabur Petaka
Tabir Sakral Terobek ,, Dinding Angkuh Yang Runtuh
Terpacu Kita Mengikuti Nafsu
Dan Semua Ini Tak Benar-Benar Semu
Kesesatan Ini Layak Dinikmati
Semakin Dalam Kami Menyelami
Menggarap Dusta Mengharap Lupa
Melucuti Nilai-Nilai Surgawi
Junjung Tinggi Nilai Manusiawi
Mulut Untuk Perang
Dan Tangan Menggenggam Dendam
Mata Menaruh Curiga
Kaki Kotor Menginjak Norma
Bernafas Dengan Nafsu Naluri Hewani
Melawan Tirani Dengan Menjadi Tiran
Memenggal Nilai Berkarat ,, Mencairkan Benci
Dosa Menjalar Lambat Laun Menyebar
Sebar Benih Pendobrak Norma Usang Merobek Tabir Ketabuan Yang
Sakral
Rima Ini Hanya Bualan Belaka Lidah Hina Tak Bertulang
Membakar Kanvas Lukisan Mitologi Surga Neraka Pahala Dan Dosa
Menunduk Berdoa Berlutut Dan Memohon ... Rasa Sesal Sesaat
Mengais Ampun Atas Apa Yang Terjadi ... Penyesalan Temporer

3. Natural Born Nocturnal

And The Night Is Still Young
Our Body (Are) So Tired And Our Eyes Burn Red
Silent Night (Always) Gives Us Lonely View
Restless Soul (Is) Searching For Litle Peace At Dawn
Why Are We Still Awake When Nightmare Is Crawling
See A Nightmare Trough Open Eyes And Open Arms
With Tired Soul , Tired Mind And Tired Eye
We're Still Breathing While Our Brain's Always Storming
Sunrise Can Barelyseen ,, Sunset Is All We Have Been
We Are Cursed To Be Natural Born Nocturnal
Enemy Of The Sun .. Post Vampire Generation
Night Is Our New Day
Dusk Is Our New Morning
Dawn Is Our Close Friend
Darkness Is Our New Light
For Teh Sake Of Angels Of Darkness And Demons Of Light
Fear Of Tomorrow Is Always Lurking We Are Bastard Sons From The
Dark Side Of The Day
We Try To Befriend The Sun Yet The Moon Looks Jealousy
It Wants Us To Worship It Perfectly
This So Called Disease That Contaminated My Soul
Sweet Self Distruction That (Had) Ruined My Sanity
Searching For Place Of Mind
The Cursed That's Always Foreshadowing Our Night

4. Merakit Sakit

Nikmatilah Sakitmu !!
Kontemplasi Dalam Frustasi Mencari Ketenangan Yang Lama Pergi
Bagai Sebuah Pisau Runcing Yang Menyayat Nadi Kedamaian Yang
Telah Lama Pergi
Pening Menggumpal Bergejolak Menjadi Beban
Merakit Sakit Menyulam Mimpi Buruk Yang Nyata
Bergemuruh Kepeningan Berbalut Sengsara Yang Bernyawa
Peluru Tanya Yang Bersarang Dikepala (Yang) Berat Terasa
Pening Dalam Hening Bising Dalam Sunyi
Rasa Sakit Adalah Seni
Sesak Jejali Penak Dalam Kepala
Resapilah Nikmatilah
Beban Bermutasi Kehampaan
Roda Kehidupan Berputar Lambat Dan Kepala Ini Seakan Berputar
Cepat
Sakit Jasmaniku Keseimbangan Yang Kian Goyah
Cacat Rohaniku Kadar Keimanan Dangkal Dan Rendah
Sakit Jasmaniku Raga Ini Kian Melemah
Cacat Rohaniku Jiwa Yang Tersudut Rasa Frustasi
Awan Hitam Pekat Keruhkan Pikiran
Badai Stress Pun Datang (Dan) Tak Ada Jalan Untuk Berlari
Merakit Sakit Menyulam Mimpi Buruk Yang Nyata
Bergemuruh Kepeningan Berbalut Sengsara Yang Bernyawa
Peluru Tanya Yang Bersarang Dikepala (Yang) Berat Terasa

5. Patriot Moral Prematur

Tercium Bau Busuk Dari Relevansi Parodi Perbaikan Moral
Diperlihara Sebagai Parasit… Hamba Setia Pelayan Tahta Tirani
Mereka Kongegrasi Agen Bencana
Terdidik Untuk Perang Barisan Raga Tak Berotak
(Mereka) Terjerat Kebodohan Mengkristal
Ini Semiotika Anjing Rabies, Menyerang Tanpa Pikir Panjang
Dahaga Darah, Menggogroti Rasa Aman Yang Sekarat
Hiduplah! Hukum Rimba!
Inkarnasi, Kultur Barbar Ketimuran …Hanya Bernyali Saat Berkoloni
Gila Pahala Nurani Mati Rasa
Lapar Kuasa Yang Tak Sejalan Menjadi Lawan
Atas Nama Kebaikan Premanisme Halal
Wacana Moral Selalu Omong Kosong! Wacana Moral Omong Kosong!
Pelabelan Halal Dan Haram! Sudut Pandang Yang Dangkal !
Merampas Hak Yang Tak Sejalan! Dibabtis Menjadi Lawan !
Laaaawaaaannn! …Kita Adalah Lawan !
Kecemasan Kita Nikmatin ! Dikhianati Negeri Sendiri
Punah Sudah Rasa Percaya ..Terkikis Rasa Kecewa
Patriot Moral Prematur …Heroisme Sampah Masyarakat !
Belenggu Ruang Gerak Dalam Demokrasi
Rasa Aman Sekarat …Tersodomi Parang Halal
Keadilan Utopis Kongkret
Tahta Tirani Harus Mati !

6. Altar Eksistensi Profan

Terhanyut Kita Dalam Samudra Konsumerisme
Terhipnotis Untuk Selalu Membeli
Jalan Sesak Dengan Propaganda Terbaru Mengenai Apa Yang Harus
Kita Miliki
Jilati !! Imani !! Konsumsi !! Melebihi !!
Impulsif Konsumtif Dalam Horizon Ketidak Terbatasan Kepuasan
Muara Dari Ketidakpuasan
Diolah Sebagai Aset Target Yang Paling Berharga
Proletar Pion Industri Yang Siap Dikorbankan
Altar Profan Wahana Yang Kita Nikmati Hasil Dari Kucuran Keringat
Dan Darah
Buruh Dari Dari Nafsu Liga Strata Sosial Dibaptis Sebagai
Kongregrasi Korporasi
Lalu Kita Merayakan
Dan Kita Menggilai !! Mencandu Segala Nikmatnya
Tunduk Pada Hasrat Dunia Yang Kita Yakini
Bekerja Dan Berdoa Mungkin Demi Berhala
Meruntuhkan Neraca Kehidupan
Wahyu Terbaru Diturunkan Lewat Sabda Dan Iklan
Altar Profan Wahana Yang Kita Nikmati Hasil Dari Kucuran Keringat
Dan Darah
Buruh Dari Dari Nafsu , Liga Strata Sosial , Peluru Tak Terarah
Nurani Yang Bernawah

7. Misantropis

Suara Ganjil Dari Era Modern Teriak Sinis
Mencibir Mengumpat Keliaran Yang Berkarat
Sumpah Serapah ... Sudahlah Lumrah
Kita Bersulang Atas Malapetaka Pihak Lawan Yang Kita Benci
Apatis Dan Skeptis Acuh Tak Acuh
Langkah Maju Menuju Dekadensi .. Rajutan Ramah Tamah Telah
Tercabik
Apatis Dan Skeptis Acuh Tak Acuh .. Dan Tak Peduli
Membentuk Norma Baru .. Tanggalkan Dogma Usang
Generasi Misantropis Makan Dari Tumpukan Sampah
Kebencian Diujung Jalan Sunyi Yang Gelap
Tekhnologi Berpacu Menuju Kemajuan
Dan Dunia Bergerak Menuju Kehancuran
Repetisi Dari Peradaban
Anak Haram Peradaban Kini Telah Terlahir !!!
Menenggak Ludah Meminum Darah Tuk Puaskan Dahaga
Hasil Mutasi Modernisasi ,, Berkembang Biak Rahim Kebencian
Ketidakadilan Garis Tangan Gemerlap Kehidupan
Suara Ganjil Dari Era Modern Penuh Kemuakan

8. Jurnal Gagak

Kita Adalah Objek , Binatang Percobaan
Atas Teror Yang Ditawarkan Sudut Pandang Penguasa Media
Pesan Sampah Yang Kita Konsumsi
Komunikam Terangsang Untuk Gelisah
Dikaryakan Sebagai Budak Yang Selalu Cemas Dan Tertekan
Cetak Biru Budaya Pembodohan
Terancam Dalam Kondisi Aman
Mereka Menjajah Pikiran Secara Masif
Melempari Kita Dengan Molotov Berisi Pesan Aroma Bangkai
Merakit Surga Yang Semu Merancang Neraka
Lewat Skenario Genosida Nalar
Sadarkah !! Kita Terbius
Panji Kapitalis Media Rakus Menggilas
Rangkaian .. Kabar Pilu Yang Bersemi
Mewartakan .. Duka Lewat Layar Kaca
Menjadikan Kita Lumpuh Tak Berdaya Dicetak Sesuai Keinginan
Merek
Libido Dipacu Menyembah Kengerian
Kita Adalah Objek Binatang Percobaan
Atas Teror Yang Diwartakan Sudut Pandang Penguasa Media
Dusta Sejarahyang Terukir Getir
Inilah Candu Ketakutan Yang Kita Iman

Posted via Blogaway


Posted via Blogaway