Translate

Rabu, 16 Juli 2014

MEMBUNUHMU DALAM SEKEJAP

Membunuhmu dalam sekejap..
Inilah mungkin yang pas buat secuil cerita..
Secuil cerita yang mungkin tak akan ada klimaksnya !

Beritahu aku bagaimana caranya membunuhmu dalam sekejap ?

Instan,
Sekali kedip,
Sekali hirup,
Sekali kedip..!!

Karena kamu terus melintas dalam ruang dan waktu hati ini !
Serta dalam pikiran anehku..

Beritahu aku bagaimana caranya menghilangkanmu dalam kenangan ?

Meski telah lama waktu berlalu..
Kamu bersama dia,
Aku bersama dia.

Karena aku tak ingin menulismu dalam kenangan hidupku ini !
Namun kenangan kita mungkin akan tetap bertahta..

Beritahu aku bagaimana caranya menggantung kering semua rasa cinta tak tuntas ini ?

Meski terlalu sering tersinar mentari..

Karena rasa lelah ini tak tiba pada kata penghujung paling ujung lelah !

Selalu mencari dan mendamba,

Apa kabar kamu disana ?
Kini dan juga esok ?

Beritahu aku bagaimana caranya bilang sudah adalah sudah yang seharusnya ?

Sudah yang mengandung titik bukan koma !

Agar aku tidak lagi bertanya - tanya..
Apakah kamu masih teringat akan aku atau tidak ?

Karena aku inginkanmu tak ingat aku seterusnya !

Selalu mengingat tapi tak ingin diingat..

Kita tercipta bukan untuk menciptakan harmoni
Kita tercipta bukan untuk saling sinkron

Kita tak bisa menjadi kita yang sesungguhnya..

Kita adalah kamu titik aku
Bukan tersambung koma....

Posted via Blogaway

Posted via Blogaway


Posted via Blogaway

Selasa, 15 Juli 2014

Melampaui kata lelah

Dan bila diantara argumentasi panjang aku mulai diam !
Tak berujung, dan mungkinpun tak terjawab.
Mungkin inilah saatnya kita menghentikan perbincangan.

Lelah untuk selalu mengalah,
Letih untuk selalu mengerti,
Untuk selalu dipojokkan
Untuk selalu disalahkan !

Jika kau pikir kau yang selalu benar..
Mungkin ini saatnya kau menggunakan kaca pembesar
Untuk melihat dengan jelas pori - pori hidupmu..

Jangan dibilang aku tidak berusaha,
Karena ini sudah sekuat tenaga yang aku punya !
Jangan dibilang pula aku tidak mengalah,
Karena ini sudah serendah ego yang aku tawarkan !

Dari dulu hingga sekarang,
Memulai maaf saja kau tak ingin,
Untuk apa aku tetap berada disini....
Untuk apa aku bertahan disini ?

Seperti labirin yang tak memiliki kehendak untuk disibak
Seperti itulah dirimu !

Susunan sumpah serapah yang terbelenggu
Terkalahkan oleh doktrin yang kau terapkan..

Kalaupun kau ingin menelaah kata - kataku
Mungkin terlalu lama untuk kuterima
Kalaupun kau bisa,
Butuh waktu yang tak berujung !

Kali ini cukup sudah kau buat hati dan diriku pecah !
Berserakan, abstrak dan tak beraturan lagi..

Hingga akupun tak bisa mencari kepingannya !
Secuilpun aku tak menemukannya,
Entah terselip dimana ?

Sudah tak ada celah...
Kau buat pertahananku akan hubungan kita terbelah !

Sepadan jika kutinggalkan kamu !
Kini, besok, lusa ataupun seterusnya..
Tak akan ada bedanya..

Kamu tetap kamu !
Yang selalu menolak untuk bicara jujur kepadaku,
Keinginan berpisah dariku terdesak melaju tak terkendali sudah..

Aku sudah tidak tahan lagi..

Silahkan pergi....!!

Karena kali ini aku sungguh - sungguh tidak akan kembali.

Dalam ruang pengap yang kau sebut MAAF


Posted via Blogaway

Rabu, 09 Juli 2014

Dead Squad Lyrics

DEADSQUAD LYRICS

album: "Profanatik" (2013)

1. Ode Kekekalan Pusara
2. Anatomi Dosa
3. Natural Born Nocturnal
4. Merakit Sakit
5. Patriot Moral Prematur
6. Altar Eksistensi Profan
7. Misantropis
8. Jurnal Gagak


1. Ode Kekekalan Pusara

Kau Terbenam Di Akhir Senja Kehidupan
Dalam Lelap Terpulasmu Menyatu Padu Dengan Semesta ...
Menuju Kekekalan
Tinggalkan Semua Fana Yang Pernah Kita Puja
Jalan Yang Panjang Menuju Kekekalan
Tubuh-Mu Membiru Saat Detak Jantung Melayu Jiwa-Mu Melayang...
Hilang...
Parade Gagak Hitam Menyebarkan Duka Menuai Luka Goreskan Lara
Lamunan Mengenang Saat Kita Larut
Dalam Kabut Membakar Hari Kalut Yang Menggenang
Definisi Kematian Supremasi Kehidupan
Mengundang Petaka Menyapa Bencana
Melabrak Batasan Halal Dan Haram,Surga Dan Neraka
Kabar Kepergianmu Menggorekan Pilu
Menorehkan Bilur Di Altar Kebisingan
Menyayatkan Luka Merobek Keheningan
Nama-Mu Kan Kekal !
Tak Akan Luput Dari Maut...
Tak Terelak
Fase Pasti Muara Dari Eksistensi Terbenam Dan Tenggelam,
Pergi Dan Menghilang Dan Kini Kau Terbebas
Lamunan Mengenang Saat Kita Larut
Dalam Kabut Membakar Hari Kalut Yang Menggenang
Definsi Kematian Supremasi Kehidupan
Mengundang Petaka Menyapa Bencana
Melabrak Batasan Halal Dan Haram, Surga Dan Neraka
Kau Terbenam Di Akhir Senja Kehidupan
Dalam Lelap Terpulasmu Menyatu Padu Dengan Semesta ...
Menuju Kekekalan
Tinggalkan Semua Fana Yang Pernah Kita Puja
Jalan Yang Panjang Menuju Kekekalan

2. Anatomi Dosa

Dan Bilamana Kata Adalah Doa
Tak Semua Doa Terucap Tergenapi
Dan Kita Terlena Menyelami Dunia Indah Bertabur Petaka
Tabir Sakral Terobek ,, Dinding Angkuh Yang Runtuh
Terpacu Kita Mengikuti Nafsu
Dan Semua Ini Tak Benar-Benar Semu
Kesesatan Ini Layak Dinikmati
Semakin Dalam Kami Menyelami
Menggarap Dusta Mengharap Lupa
Melucuti Nilai-Nilai Surgawi
Junjung Tinggi Nilai Manusiawi
Mulut Untuk Perang
Dan Tangan Menggenggam Dendam
Mata Menaruh Curiga
Kaki Kotor Menginjak Norma
Bernafas Dengan Nafsu Naluri Hewani
Melawan Tirani Dengan Menjadi Tiran
Memenggal Nilai Berkarat ,, Mencairkan Benci
Dosa Menjalar Lambat Laun Menyebar
Sebar Benih Pendobrak Norma Usang Merobek Tabir Ketabuan Yang
Sakral
Rima Ini Hanya Bualan Belaka Lidah Hina Tak Bertulang
Membakar Kanvas Lukisan Mitologi Surga Neraka Pahala Dan Dosa
Menunduk Berdoa Berlutut Dan Memohon ... Rasa Sesal Sesaat
Mengais Ampun Atas Apa Yang Terjadi ... Penyesalan Temporer

3. Natural Born Nocturnal

And The Night Is Still Young
Our Body (Are) So Tired And Our Eyes Burn Red
Silent Night (Always) Gives Us Lonely View
Restless Soul (Is) Searching For Litle Peace At Dawn
Why Are We Still Awake When Nightmare Is Crawling
See A Nightmare Trough Open Eyes And Open Arms
With Tired Soul , Tired Mind And Tired Eye
We're Still Breathing While Our Brain's Always Storming
Sunrise Can Barelyseen ,, Sunset Is All We Have Been
We Are Cursed To Be Natural Born Nocturnal
Enemy Of The Sun .. Post Vampire Generation
Night Is Our New Day
Dusk Is Our New Morning
Dawn Is Our Close Friend
Darkness Is Our New Light
For Teh Sake Of Angels Of Darkness And Demons Of Light
Fear Of Tomorrow Is Always Lurking We Are Bastard Sons From The
Dark Side Of The Day
We Try To Befriend The Sun Yet The Moon Looks Jealousy
It Wants Us To Worship It Perfectly
This So Called Disease That Contaminated My Soul
Sweet Self Distruction That (Had) Ruined My Sanity
Searching For Place Of Mind
The Cursed That's Always Foreshadowing Our Night

4. Merakit Sakit

Nikmatilah Sakitmu !!
Kontemplasi Dalam Frustasi Mencari Ketenangan Yang Lama Pergi
Bagai Sebuah Pisau Runcing Yang Menyayat Nadi Kedamaian Yang
Telah Lama Pergi
Pening Menggumpal Bergejolak Menjadi Beban
Merakit Sakit Menyulam Mimpi Buruk Yang Nyata
Bergemuruh Kepeningan Berbalut Sengsara Yang Bernyawa
Peluru Tanya Yang Bersarang Dikepala (Yang) Berat Terasa
Pening Dalam Hening Bising Dalam Sunyi
Rasa Sakit Adalah Seni
Sesak Jejali Penak Dalam Kepala
Resapilah Nikmatilah
Beban Bermutasi Kehampaan
Roda Kehidupan Berputar Lambat Dan Kepala Ini Seakan Berputar
Cepat
Sakit Jasmaniku Keseimbangan Yang Kian Goyah
Cacat Rohaniku Kadar Keimanan Dangkal Dan Rendah
Sakit Jasmaniku Raga Ini Kian Melemah
Cacat Rohaniku Jiwa Yang Tersudut Rasa Frustasi
Awan Hitam Pekat Keruhkan Pikiran
Badai Stress Pun Datang (Dan) Tak Ada Jalan Untuk Berlari
Merakit Sakit Menyulam Mimpi Buruk Yang Nyata
Bergemuruh Kepeningan Berbalut Sengsara Yang Bernyawa
Peluru Tanya Yang Bersarang Dikepala (Yang) Berat Terasa

5. Patriot Moral Prematur

Tercium Bau Busuk Dari Relevansi Parodi Perbaikan Moral
Diperlihara Sebagai Parasit… Hamba Setia Pelayan Tahta Tirani
Mereka Kongegrasi Agen Bencana
Terdidik Untuk Perang Barisan Raga Tak Berotak
(Mereka) Terjerat Kebodohan Mengkristal
Ini Semiotika Anjing Rabies, Menyerang Tanpa Pikir Panjang
Dahaga Darah, Menggogroti Rasa Aman Yang Sekarat
Hiduplah! Hukum Rimba!
Inkarnasi, Kultur Barbar Ketimuran …Hanya Bernyali Saat Berkoloni
Gila Pahala Nurani Mati Rasa
Lapar Kuasa Yang Tak Sejalan Menjadi Lawan
Atas Nama Kebaikan Premanisme Halal
Wacana Moral Selalu Omong Kosong! Wacana Moral Omong Kosong!
Pelabelan Halal Dan Haram! Sudut Pandang Yang Dangkal !
Merampas Hak Yang Tak Sejalan! Dibabtis Menjadi Lawan !
Laaaawaaaannn! …Kita Adalah Lawan !
Kecemasan Kita Nikmatin ! Dikhianati Negeri Sendiri
Punah Sudah Rasa Percaya ..Terkikis Rasa Kecewa
Patriot Moral Prematur …Heroisme Sampah Masyarakat !
Belenggu Ruang Gerak Dalam Demokrasi
Rasa Aman Sekarat …Tersodomi Parang Halal
Keadilan Utopis Kongkret
Tahta Tirani Harus Mati !

6. Altar Eksistensi Profan

Terhanyut Kita Dalam Samudra Konsumerisme
Terhipnotis Untuk Selalu Membeli
Jalan Sesak Dengan Propaganda Terbaru Mengenai Apa Yang Harus
Kita Miliki
Jilati !! Imani !! Konsumsi !! Melebihi !!
Impulsif Konsumtif Dalam Horizon Ketidak Terbatasan Kepuasan
Muara Dari Ketidakpuasan
Diolah Sebagai Aset Target Yang Paling Berharga
Proletar Pion Industri Yang Siap Dikorbankan
Altar Profan Wahana Yang Kita Nikmati Hasil Dari Kucuran Keringat
Dan Darah
Buruh Dari Dari Nafsu Liga Strata Sosial Dibaptis Sebagai
Kongregrasi Korporasi
Lalu Kita Merayakan
Dan Kita Menggilai !! Mencandu Segala Nikmatnya
Tunduk Pada Hasrat Dunia Yang Kita Yakini
Bekerja Dan Berdoa Mungkin Demi Berhala
Meruntuhkan Neraca Kehidupan
Wahyu Terbaru Diturunkan Lewat Sabda Dan Iklan
Altar Profan Wahana Yang Kita Nikmati Hasil Dari Kucuran Keringat
Dan Darah
Buruh Dari Dari Nafsu , Liga Strata Sosial , Peluru Tak Terarah
Nurani Yang Bernawah

7. Misantropis

Suara Ganjil Dari Era Modern Teriak Sinis
Mencibir Mengumpat Keliaran Yang Berkarat
Sumpah Serapah ... Sudahlah Lumrah
Kita Bersulang Atas Malapetaka Pihak Lawan Yang Kita Benci
Apatis Dan Skeptis Acuh Tak Acuh
Langkah Maju Menuju Dekadensi .. Rajutan Ramah Tamah Telah
Tercabik
Apatis Dan Skeptis Acuh Tak Acuh .. Dan Tak Peduli
Membentuk Norma Baru .. Tanggalkan Dogma Usang
Generasi Misantropis Makan Dari Tumpukan Sampah
Kebencian Diujung Jalan Sunyi Yang Gelap
Tekhnologi Berpacu Menuju Kemajuan
Dan Dunia Bergerak Menuju Kehancuran
Repetisi Dari Peradaban
Anak Haram Peradaban Kini Telah Terlahir !!!
Menenggak Ludah Meminum Darah Tuk Puaskan Dahaga
Hasil Mutasi Modernisasi ,, Berkembang Biak Rahim Kebencian
Ketidakadilan Garis Tangan Gemerlap Kehidupan
Suara Ganjil Dari Era Modern Penuh Kemuakan

8. Jurnal Gagak

Kita Adalah Objek , Binatang Percobaan
Atas Teror Yang Ditawarkan Sudut Pandang Penguasa Media
Pesan Sampah Yang Kita Konsumsi
Komunikam Terangsang Untuk Gelisah
Dikaryakan Sebagai Budak Yang Selalu Cemas Dan Tertekan
Cetak Biru Budaya Pembodohan
Terancam Dalam Kondisi Aman
Mereka Menjajah Pikiran Secara Masif
Melempari Kita Dengan Molotov Berisi Pesan Aroma Bangkai
Merakit Surga Yang Semu Merancang Neraka
Lewat Skenario Genosida Nalar
Sadarkah !! Kita Terbius
Panji Kapitalis Media Rakus Menggilas
Rangkaian .. Kabar Pilu Yang Bersemi
Mewartakan .. Duka Lewat Layar Kaca
Menjadikan Kita Lumpuh Tak Berdaya Dicetak Sesuai Keinginan
Merek
Libido Dipacu Menyembah Kengerian
Kita Adalah Objek Binatang Percobaan
Atas Teror Yang Diwartakan Sudut Pandang Penguasa Media
Dusta Sejarahyang Terukir Getir
Inilah Candu Ketakutan Yang Kita Iman

Posted via Blogaway


Posted via Blogaway

Selasa, 08 Juli 2014

WE

Aku telah selesai berjalan dan jarum jam terus berputar.
Aku tak tahu apa yang harus aku tulis lagi bagimu hari ini.

Jalan kita semakin ?
Aku tak tahu, dan tak mau mengetahuinya sekarang !
Karena, cerita kita bukan sebuah cerita fiksi yang endingnya selalu tertulis !

Debar kurasa,
Kita tak pernah menyepi dan sajak - sajak yang lahir dari debar - debar.

Rinduku, kuingin kau baca dengan bergetar.
Jiwailah wahai kasih,

Di sini,
Aku pun sedang berusaha merasuki debar - debar rindu hatimu.

Kau inginkan,
Langit kita berubah senja, agar kemerahan lembayung yang dilambaikan matahari dari ufuk barat kau maknai sebagai sajak baru untukmu.

Tapi,
Mimpimu datang terlalu cepat dan senja - senja yang kau bayangkan terlalu lekas menghilang,
Sehingga sajak - sajak baru bagimu hanyalah setitik kelam dan gelap yangdikirimkan oleh angin dan sepi malam.

Kelam dan gelap yang amat menggembirakan,
Oh kekasih ! Kutahu rembulan akan membantu kita.

Tak ada lagi raung akibat gaung hentak kakiku di jalan itu,
Jalan yang menuju padamu.
Namun kau inginkan aku terus berjalan,
Dan mendapatimu seolah - olah kau tak lagi berdaya di ujung sana.
Padahal mungkin
Sekarang kau sedang menerjemahkan sajak-sajak yang kukirimkan bagimu.

Aku tahu kau !
Kau tak pernah kesepian,

Sepi tak akan bisa berbicara kepadamu,
Sebab engkau tahu cara membunuh sepi.

Maka datanglah kemari !
Perlihatkanlah padaku, cara membunuh sepimu,
Agar tak ada lagi yang menertawakan keadaanku !

Rindumu,
Angin saja tak akan cukup membawa rindumu.
Rindumu terlalu berat,
Terlalu mahal dan indah untuk dibawa angin.

Dekapan angin yang kuat selalu kuharapkan agar rindumu kuterima dengan utuh dalam peluk ingatan dan hatiku.

Kupu - kupu itu,
Aku yakin bahwa kupu - kupu itu lahir dari ceceran rindumu di atas kelopak - kelopak bunga.

Sisa - sisa rindumu saja sudah cukup kuterima,
Bila indah sayap - sayapnya mengirimkan aku harum dan wangi tubuhmu.
Walaupun separuh,
Namun sanggup menjalari tubuhku,
Terasa manis di lidah,
Kemudian aku tersengat aliran - aliran rindu yang dibawa kupu - kupu.

Terakhir kali kita bertemu masih segar dalam ingatanku.
Rambutmu yang terurai,
Tawamu yang berderai,
Bening matamu,
Dan segala hal tentang dirimu terus kurasakan dengan segenap inderaku.

Bahagiamu adalah lengkung senyum yang tak akan pernah luntur dari bibirku.

Pengertianmu kepadaku adalah kerelaan hulu mengalirkan air bagi muaranya.

Kau dan aku
Ibarat air yang tak bisa dipisahkan.

Bila matahari datang dan membakar kita,
Aku akan menguap dan kau pun begitu adanya.

Kita menguap lalu kembali menjadi air.

Ketika udara dan awan mengembun,
Kita menjelma hujan dan embun yang mengaliri sungai-sungai,
Dan begitupun seterusnya..

Ku Temui Langsung Dirimu

Sekali waktu di suatu malam,
Smsku tak sampai
Entah transit atau malah tertahan oleh empunya

Entahlah…
Aku tak tahu..
Karena sudah terkirim sejam yang lalu,
Dan akupun diam saja..

Kukira kau sibuk,
Karena smsku tak kunjung kau balas !

Hingga hujan menjemputku
Sebuah pesan darimu masuk..

“Ditungguin smsnya dari tadi ga ada, udah dibilangin dari kemarin kalo tiap hari mesti kasih kabar?”

Akupun terdiam sejenak..
( batin, anythink wrong ? )

Kadang - kadang koneksi bikin kita salah paham

Tapi kupikir, kita tak perlu repot menjelaskan keakraban kita ?

Karena langit dan bumi pun merestui keakraban kita,
Untuk saling mengirim perhatian dan menyulam kebahagian..

Cintaku bukan sebuah pesan yang bisa di manipulasi
Lewat penjabaran kata - kata mesra di handphone kita..

Bukan itu yang ingin aku pamerkan
Bukan juga itu yang ingin aku sajikan untukmu..

Kita sudah bukan lagi remaja SMA sayangku..

Tanpa katapun,
Rasanya langit dan bumi tau !
Aku tak ingin membuang waktuku ataupun waktumu,
Cuman untuk sekedar bercengkrama di sms..
Terlalu naif buatku !

Bukan berarti aku tak sayang padamu..
Tapi masih pantaskan kita melakukannya ?

Kalo untuk sekedar melepas rindu
Lebih baik aku datang langsung untukmu
Tak usah bertele - tele di sms atau apalah !

Kutulis ini sebelum aku lupa !