Translate

Selasa, 08 Juli 2014

WE

Aku telah selesai berjalan dan jarum jam terus berputar.
Aku tak tahu apa yang harus aku tulis lagi bagimu hari ini.

Jalan kita semakin ?
Aku tak tahu, dan tak mau mengetahuinya sekarang !
Karena, cerita kita bukan sebuah cerita fiksi yang endingnya selalu tertulis !

Debar kurasa,
Kita tak pernah menyepi dan sajak - sajak yang lahir dari debar - debar.

Rinduku, kuingin kau baca dengan bergetar.
Jiwailah wahai kasih,

Di sini,
Aku pun sedang berusaha merasuki debar - debar rindu hatimu.

Kau inginkan,
Langit kita berubah senja, agar kemerahan lembayung yang dilambaikan matahari dari ufuk barat kau maknai sebagai sajak baru untukmu.

Tapi,
Mimpimu datang terlalu cepat dan senja - senja yang kau bayangkan terlalu lekas menghilang,
Sehingga sajak - sajak baru bagimu hanyalah setitik kelam dan gelap yangdikirimkan oleh angin dan sepi malam.

Kelam dan gelap yang amat menggembirakan,
Oh kekasih ! Kutahu rembulan akan membantu kita.

Tak ada lagi raung akibat gaung hentak kakiku di jalan itu,
Jalan yang menuju padamu.
Namun kau inginkan aku terus berjalan,
Dan mendapatimu seolah - olah kau tak lagi berdaya di ujung sana.
Padahal mungkin
Sekarang kau sedang menerjemahkan sajak-sajak yang kukirimkan bagimu.

Aku tahu kau !
Kau tak pernah kesepian,

Sepi tak akan bisa berbicara kepadamu,
Sebab engkau tahu cara membunuh sepi.

Maka datanglah kemari !
Perlihatkanlah padaku, cara membunuh sepimu,
Agar tak ada lagi yang menertawakan keadaanku !

Rindumu,
Angin saja tak akan cukup membawa rindumu.
Rindumu terlalu berat,
Terlalu mahal dan indah untuk dibawa angin.

Dekapan angin yang kuat selalu kuharapkan agar rindumu kuterima dengan utuh dalam peluk ingatan dan hatiku.

Kupu - kupu itu,
Aku yakin bahwa kupu - kupu itu lahir dari ceceran rindumu di atas kelopak - kelopak bunga.

Sisa - sisa rindumu saja sudah cukup kuterima,
Bila indah sayap - sayapnya mengirimkan aku harum dan wangi tubuhmu.
Walaupun separuh,
Namun sanggup menjalari tubuhku,
Terasa manis di lidah,
Kemudian aku tersengat aliran - aliran rindu yang dibawa kupu - kupu.

Terakhir kali kita bertemu masih segar dalam ingatanku.
Rambutmu yang terurai,
Tawamu yang berderai,
Bening matamu,
Dan segala hal tentang dirimu terus kurasakan dengan segenap inderaku.

Bahagiamu adalah lengkung senyum yang tak akan pernah luntur dari bibirku.

Pengertianmu kepadaku adalah kerelaan hulu mengalirkan air bagi muaranya.

Kau dan aku
Ibarat air yang tak bisa dipisahkan.

Bila matahari datang dan membakar kita,
Aku akan menguap dan kau pun begitu adanya.

Kita menguap lalu kembali menjadi air.

Ketika udara dan awan mengembun,
Kita menjelma hujan dan embun yang mengaliri sungai-sungai,
Dan begitupun seterusnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar