JANUARI TUHAN DI PUSAT DUKA
Hari ini tak ada lagi nyanyi, atau
Syair yang menari di ujung pena.
Hari ini hanya ada sunyi,
Yang datang bersama segelintiran tangis,
bergelimang dalam dada.
Hari ini mentari tak lagi lembut,
Dari kelabunya duka yang berkemelut,
bergelut di dalam dada
Dalam hati yang terdalam..
Tahukah kau Emak??
Ada seseorang yang belum pernah ku maafkan,
Hingga kini....
Terkadang, memaafkan diri sendiri lebih sulit daripada memaafkan orang lain.
Tahukah kenapa, engkau Emak??
Ada bagian tersulit dari memaafkan diri sendiri,
Menyadari, mengakui kesalahan yang harus dimaafkan,
Merubah, memperbaiki kesalahan yang harus dilakukan...
Sadar akan salahku padamu Emak,
Sadar akan membangkangku padamu Emak,
Sadar akan durhakaku padamu Emak....
Disaat Tuhan mulai mecerahkan hidupku,
Aku tersadar Emak, aku menangis dikamarmu..
Berharap agar Tuhan senantiasa menjagamu,
Senantiasa melindungimu..
Disaat itulah aku mulai benar - benar mengenal Tuhan..
Kupanjatkan doaku,
Agar aku bisa tebus dosaku padamu Emak..
Tapi...
Tapi Tuhan tak beri aku waktu..
Mungkin Tuhan punya rencana besar
Dan mungkin juga tugas Emak,
Untuk membimbingku telah usai..
Tuhan ambil Emak dariku
Aku menangis tersedu - sedu..
Menangisi Emak di hadapku..
Menangisi Emak dengan berjuta atau bahkan bertriliun salahku..
Ya Tuhan..
Disaat aku mulai mengenalmu dari Emakku
Tapi Engkau ambil Emak dariku
Ya Tuhan...
EMAKKU TERSAYANG
07 mei 1960 - 10 januari 2014